Angina pectoris, merupakan gejala utama penyakit iskemia jantung, hal ini terjadi bila kebutuhan oksigen miokardium kurang dari pengadaan yang dilakukan oleh arteria koroner. Nyeri angina yang sering terasa yaitu berupa nyeri mendadak yang hebat, yang menekan pada daerah sub-eksternal/ pre kordinal yang terus menjalar ke bahu dan fleksor pada lengan kiri. Nyeri yang terjadi secara umumnya disebabkan oleh adanya aktifitas fisik, emosi, makan, dan seringkali terkait dengan adanya depresi segmen—ST elektrokardiogram. Hal ini disebabkan karena aliran darah koroner berkurang, karena adanya penyempitan pembuluh darah akibat spasme dan/ atau proses arteriosklerosis.
Obat angina dibagi menjadi 2 kelompok;
Kelompok pertama, yaitu untuk mengatasi atau mencegah serangan akut.
Kelompok kedua, yaitu untuk mencegah/ atau mengurangi jumlah serangan angina (pencegahan dalam jangka panjang).
Untuk mengatasi atau mencegah serangan akut angina pectoris, digunakan preparat nitrat organic kerja pendek, yaitu nitrogliserin sub-lingul dan isosorbid dinitrat sublingual.
Untuk pencegahan jangka panjang digunakan nitrat kerja panjang, yaitu preparat nitrat oral atau topical, beta-blocker (seperti propranolol, dan antagonis kalsium, diltiazem, verapamil dan nifedipin). Nitrat kerja panjang seringkali menimbulkan toleransi terhadap efek terapi. Untuk angina dengan spasme koroner yang dominan, antagonis kalsium merupakan obat yang terpilih, seddangkan beta-bloker merupakan kontra indikasi. Untuk “angina of effort”, beta-bloker sama efektifnya dengan antagonis kalsium, pilihan tergantung dari kondisi pasien.
No comments:
Post a Comment